Copyright © LIA's File
Design by Dzignine
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.An-Nazi’at:37-41)“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS.Al-Qoshosh:60)
Senin, 24 September 2012

Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al Jarrah ra (Abu Ubaidillah Bin Jarrah)


Ia cucu Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr bin Malik. Dilahirkan Ummu Ghanm binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir bin Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin Fihr. Dalam riwayat lain: Umaimah binti Ghanm bin Jabir bin Abdul Uzza. Bertemu silisilah/keturunan dengan Rasulullah saw di Fihr bin Malik.

Masuk Islam melalui Abu Bakar di awal mula kerasulan. Beliau mendapat gelar dari Rasulullah yaitu “orang kepercayaan ummat”. Julukan ini ia peroleh karena amanat dan kepercayaan yang dipenuhi oleh beliau atas segala tanggungjawabnya. Dia sangatlah melindungi Rasulullah ketika perang Uhud. Beliau tidak pernah melepaskan pandangan darin Rasulullah saat terjadinya pertempuran, sekalipun mereka terpisah oleh jarak. Beliau sangat melindungi Rasulullah. Suetu kisah diriwayatkan ketika terjadi perang Uhud berlangsung, Abu ubaidillah berada terpisah dari Rasullullah, dan ketika itu ada anak panah meluncur dari tangan kaum musyrikin yang mengenai. Lalu terlihatlah pedang Abu ubaydilllah tak ubahnya seperti seratus bilah yang menerjang kerumunan musuh. Lalu ia pun melompat mendapati Rasullullah dilihatnya mengalir darah suci dari wajah Rasulullah lalu beliau menghapusnya dengan tangan kanan beliau. Dan keika itu Abu ubaidillah juga melihat 2 buah mata rantai baju besi penutup kepala Rasulullah menecap di kedua belah pipi beliau, tak tahan hatinya melihat yang demikian lalu Abu ubaidillah mencabut mata rantai tersebut dengan kedua giginya hingga copotlah giginya. Itulah yang menyebabkan abu Ubaidillah bergigi ompong.

Beliau juga  turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Saw. Meninggal pada tahun 18 H di urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.

0 komentar: