Copyright © LIA's File
Design by Dzignine
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.An-Nazi’at:37-41)“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS.Al-Qoshosh:60)
Selasa, 05 Juni 2012

Tipe manusia dalam melawan hawa nafsunya

Dalam pergulatan melawan nafsu, manusia terbagi menjadi beberapa tipe:

1. Ada tipe manusia yang dikalahkan oleh nafsu mereka. Mereka cenderung kepada “bumi” dan kehidupan dunia. Mereka adalah orang-orang kafir dan siapa saja yang mengikuti jalan mereka seperti orang-orang yang telah melupakan Allah sehingga Allah menjadikan mereka lupa diri. Allah menyifati orang-orang semacam ini di dalam Al Quran,

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkan sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan melatakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (Al jatsiyah: 23)


2. Ada tipe orang yang bersungguh-sungguh memerangi nafsunya dan melawan keinginannya. Kadang-kadang mereka menang, tetapi kadang-kadang kalah. Mereka kadang berbuat kesalahan, tetapi kemudian bertobat. Mereka kadang bermaksiat kepada Allah, namun lantas menyesal dan beristigfar.

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Al Imran: 135)

Mereka telah diisyaratkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau,
“Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak melakukan kesalahan adalah orang-orang yang banyak bertobat.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi))

Mengenai pengertian ini, ada sebuah riwayat dari Wahab bin Munabih, bahwa ia berkata, “Sesungguhnya iblis pernah berjumpa dengan Yahya bin Zakaria AS. Lalu, Yahya bin Zakaria berkata kepadanya, ‘Beritahulah aku tentang karakter anak Adam dalam pandangan kalian!’
Iblis menjawab, ‘Segolongan dari mereka adalah orang-orang sepertimu yang maksum. Kami sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa untuk menggoda mereka. Golongan kedua adalah orang-orang yang di tangan kami ibarat sebuah bola yang ada di tangan anak-anak kalian. Keadaan diri mereka sendiri telah memberi peluang kepada kami, sehingga kami tidak perlu bersusah-susah menggoda mereka. Dan golongan ketiga adalah orang-orang yang paling menyulitkan kami. Kami selalu mendatangi mereka, tetapi setelah kami memperoleh apa yang kami hajatkan darinya, lantas ia tiba-tiba beristigfar memohon ampun sehingga istigfar itu merusak apa yang telah kami peroleh darinya. Jadi, kami tidak pernah berputus asa untuk menggodanya, tetapi kami juga tidak pernah mendapatkan apa yang kami perlukan darinya.’”

termasuk yang manakah Anda???

sumber: http://www.hasanalbanna.com

1 komentar:

Outbound Malang says:
at: 5 Juli 2012 pukul 11.56 mengatakan...

kunjungan gan,bagi - bagi motivasi
Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama dipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
ditunggu kunjungan baliknya yaa :)