Copyright © LIA's File
Design by Dzignine
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.An-Nazi’at:37-41)“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS.Al-Qoshosh:60)
Sabtu, 05 Mei 2012

Sa’ad bin Abi Waqqas

Nama aslinya adalah Sa’ad bin Malik az-Zuhri. Beliau anak dari Manaf yang menjadi paman dari Aminah ibunda Rasulullah kakeknya adalah Uheib.

Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan keislamannya termasuk yang terdahulu di antara para sahabat. Ia salah seorang di antara tiga orang yang paling dahulu masuk islam.
Banyak sekali yang menjadi keistimeaan yang dimiliki oleh Sa’ad yang dapat ditonjolkan dan di banggakan, diantaranya nya ada dua nikmat yang paling penting, yaitu: pertama, dia adalah orang pertama yang melepaskan anak panah dalam membela agama Allah dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Kedua, dia merupakan satu-satunya orang yang dijamin masuk surga oleh Rasul dengan jamina kedua orang tua beliau.

Sa’ad termasuk seorang kesatria berkuda Arab dan muslimin yang palin berani. Dan ia mempunya dua macam senjata yang amat ampuh yaitu panahnya dan doanya. Jika ia memanah mush pastilah kena sasaran dan jika ia menyampaikan permohonan kepada Allah pastilah dikabulkan. Kenyataan ini menunjukkan kebeningan jiwa, kebenaran iman, dan keikhlasan yang mendalam. Dan untuk menopang ketakwaanya ia selalu memakan yang halal dan menolak dengan keras setiap dirham yang mengandung syubhat.

Dalam kehidupan akhirnya Sa’ad termasuk kaum muslimin yang kaya dan berharta. Waktu wafat, ia meninggalkan kekayaan yang tidak sedikit. Tapi kalau biasanya harta banyak dan harta yang halal jarang sekali dapat terhimpun, maka ditangan Sa’ad hal itu terjadi. Ia dilimpahi banyak harta yang baik dan halal sekaligus. Disamping itu ia dijadikan mahaguru dalam soal membersihkan harta. Dan kempuannya dalam mengumpulkan harta dari barang bersih lagi halal, diimbangi atau bahkan mungkin di atasi oleh kesanggupan ia menafkahkan di jalan Allah.
Karena takutnya kepada Allah, beliau sering menangis dan ketika ia mendengar Rasulullah berdakwah maka air matanya pun bercucuran. Dia adalah salah seorang sahabat yang diberi taufik dan diterima ibadahnya.

Pada suatu ketika Rasulullah duduk-duduk bersama para sahabat, lalu dari kejauhan Rasulullah menatap tajam lalu berkata”sekarang akan muncul di hadap kalian seorang laki-laki penduduk surga”, lalu para sahabat pun melihat-lihat dan tak lama muncul lah Sa’ad.
Selang beberapa lama, Abdullah bin ‘Amr bin’Ash datng dan menayakan jenis amalan beliau. Maka Sa’ad berujar,”tak lebih dari amalan yang biasa yang kita lakukan, hanya saja saya tidaj pernah menaruh dendam atau niat jahat terhapa seorang pun kaum muslimin.” Itulah sebabnya ia diberi julukan “singa yang selalu menyembunyikan kukunya”

Ketaatannya kepada Allah sudah mulai tampak saat awal-awal dia masuk islam yaitu ketika ibunya melakukan berbagai cara untuk mengajak sa’ad kembali ke agama nenek moyang mereka, salah satu caranya yaitu melakukan mogok makan sampai keadaan ibunya benar-benar sekarat, namun keimanannya kepada Allah dan Rasulullah sangatlah kuat. Maka ia pun berkata kepada ibunya,”Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda mempunyai seratus nyawa lalu keluar satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apapun juga, terserah bunda mau makan atau tidak..! akhinya ibunya pun menyerah.

Beliau mengikuti seluruh peperangan. Ia meninggal dalam usia sekitar 80 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

0 komentar: