Copyright © LIA's File
Design by Dzignine
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.An-Nazi’at:37-41)“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS.Al-Qoshosh:60)
Selasa, 01 Mei 2012

Kisah hijabku

                Aku mengenal jilbab memang sudah lama, sejak aku dimasukkan papaku ke MDA. Tapi saat itu aku menggunakan jilbab tidak lain karena kewajiban dari pihak MDA tersebut yang mewajibkan anak ngaji untuk menggunakan jilbab jika masuk kelas. Hmm, itulah awal ku mengenal dan menggunakan jilbab.
                Papa dan mama memang tidak memaksa kami untuk menggunakan jilbab setiap hari, mereka hanya mengajarkan kami untuk berpakaian sopan saja, tapi walaupun begitu aku tetap bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka. Karena ada banyak pelajaran penting yang mereka ajarkan kepada kami anak-anaknya, salah satunya adalah bersyukur. Hmm, jadi rindu mereka..
                Saat aku masuk ke tingkat sekolah dasar, aku hanya beberapa kali menggunakan jilbab yaitu ketika maulid, pengajian hari jumat, sama pesantren kilat saja. Karena memang aku sekolah di negeri yang tidak mewajibkan siswinya untuk menggunakan jilbab seperti sekolah swasta yang islam yang mewajibkan siswinya untuk menggunakan jilbab saat bersekolah.
               
              Lanjut ke tingkat SMP, aku masih di sekolahkan oleh  ibuku di sekolah negeri karena alasan beliau itu biayanya lebih murah, dan itu memang betul. Karena saat itu kami memang lagi kesulitan keuangan, bukan ‘lagi’ tapi memang sering. Dan memang kenyataan nya sering kesulitan uang dengan seringnya aku menunggak SPP, uang buku dan lain-lain. Sehingga tidak heran kalau aku sering menjadi ‘wanted’ sama tata usahanya. Hahah, masih ingat tuh aku sama tata usahanya yang juga menjabat sebagai guru olahraga Pak Siburian namanya. Hmm, masih ngajar lagi ga yahhh bapak tuhh???
               
 OK, balik lagi ke masalah jilbab tadi…
                Saat SMP aku juga hanya sesekali menggunakan jilbab yaitu saat hari-hari besar islam seperti maulid, dan pada saat pelajaran agama (itu pun boleh pake boleh enggak sama gurunya, yang penting masuk kelas kalau sudah pelajaran agama, hmmm..).
                Jadi, sampai SMP pun aku kurang tahu kalau jilbab itu WAJIB hukumnya kalau sudah baligh. Heheheh….
                Masuk ke SMA, hampir sama dengan waktu SMP tadi. Menggunakan hanya pada hari-hari besar islam saja dan pelajaran agama islam (nah. Kalau yang ini wajib pake jilbab kalau lagi belajar agama, kalau enggak bisa di keluarin dari kelas sama gurunya). Akhirnya mau ga mau harus beli baju lengan panjang, rok dan jilbab baru deehh.
                Ada 1 cerita lucu nih yang masih nyambung sama judul di atas…
                Jadi, saat ku memasuki kelas 3 SMA, papaku mendapat rezeki besar untuk membangun rumah. Maklum lah baru dapat warisan gitu, jadi rencana meu memperbaiki rumah. Jadi setelah jumpa sama tukang bangun rumahnya, rupanya kami disuruh pindah karena rumah kami mau di rombak total jadi kami harus pindah sementara dari rumah kami yang keadaan nya memang cukup mengenaskan. Kenapa dibilang cukup mengenaskan, karena dilihat dari ujung jalan sampai ujung jalan hanya rumah kami yang cukup tidak enak dilihat, tapi aku masih sangat bersyukur dengan rumah itu dan semua kenangan yang tersimpan di dalam rumah itu tidak ada yang bisa menggantikan nya,, :’(
                Back to jilbab again…
                Jadi, saat kami pindahan itu kan aku masih sekolah dan juga Aku lupa kalau besok itu ada pelajaran agama. Tahu lah ya yang terjadi selanjutnya, heboh tak menentu di pagi buta (kata mama ku dulu). Heboh kesana kemari mencari jilbab, baju dan rok yang belum sudah sempat diselamatkan sebelum pindahan. Mana cuma ada satu pasang  lagi. Akhirnya, karena sudah menunjukan waktu 7.15 dan itu belum siap-siap lagi apa boleh buat, ku hentikan pencarian dan kulanjut untuk bersiap-siap dengan pakaian yang ada . Aku pun berangkat pukul 7.30 tanpa menggunakan jilbab, rok dan baju panjang. 
                Selama di perjalanan aku berpikir keras bagaiman aku mendapatkan jilbab sebelum pelajaran agama di mulai. Seteleh lama berpikir akhinya muncul ide untuk menukar busana sama sobat dari kelas sebelah, mumpung nih sobat yang memang menggunakan jilbab sehari-hari.
                Setibanya di sekolah aku langsung ke kelas sebelah untuk menukar busana dan orang yang ditunggu-tunggu pun datang dan aku langsungmenarik ia ke kamar mandi dan memohon-mohon untuk menukar busananya sama busana yang aku pakai. Setelah beberapa menit merayunya maka akhirnya dia pun luluh dan mau menukar busananya dengan ku.
                Tidak berapa lama bel pun terdengar tanda memasuki les pelajaran pertama. Lalu aku pun bergegas ke kelas dengan sedikit berlari  karena takut keburu sama gurunya. Sesampainya di depan kelas kulihat ternyata gurunya belum datang, dan aku puun dengan tenang masuk kedalam kelas. Selang beberapa menit si guru pun masuk dan langsung jadi  memulai pelajaran. Pelajaran pun berjalan lancer sampai bel kedua berbunyi dan kami tetap belajar agama karena pelajaran agama itu dua les. Selama les kedua berjalan kelas sebelah terdengar ricuh, dan dapat kabar kalau guru yang ngajar tidak datang, jadi siswanya keluar masuk kelas dengan sesuka hati.
                Tidak sengaja sobat ku lewat di depan kelas ku dan terlihatlah oleh guru agamaku. Lalu dia keluar dan memanggilnya, dan menanyakan perihal kenapa dia berbusana demikian lalu sobatku menceritakan semuanya tentang kami yang bertukar busana. Akhirnya sobatku pun disuruh pergi lagi. Setelah masuk kembali dia lalu melihati ku terus menerus hingga membuat aku ketakutan. Setelah les pelajaran kedua selesai, si guru pun memanggilku dan menanyakan hal yang sama seperti yang ia tanyakan kepada sobatku tadi. Lalu aku menjawab kenapa aku demikian, akhirnya si guru mau menerima jawaban ku dan sedikit menasehati, aku pun menerima nasehat si guru. Lalu bel tanda istirahat pun berbunyi dan kami pun bersorak keluar kelas. Aku lalu buru-buru ke kelas sebelah untuk menemui sobatku dan menceritakan yang terjadi, lalu kami pun tertawa bersama. Bersama-sama kami kekantin tapi sebelum nya ke kamar mandi dulu untuk bertukar busana lagi. Hehe
Itulah secuil kisah jilbabku waktu dari zaman MDA sampai SMA dulu…
To be continue…………………
Kisah hijabku part 2

0 komentar: