Copyright © LIA's File
Design by Dzignine
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS.An-Nazi’at:37-41)“Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS.Al-Qoshosh:60)
Kamis, 22 Desember 2011

IBU KU, IBU HEBAT

my mommy in memoriam
Dia adalah ibu terhebat,,
Dia mengajari kami sholat..

Dia mengajari kami puasa..

Dia mengajari kami membaca Alquran..


Dia mendidik kami dengan penuh rasa kasih sayang..

Dia mendidik kami dengan kedisiplinan

Dia mendidik kami dengan penuh ketegasan..


Dia mengajari kami tentang sopan santun,,

Dia mengajari kami tentang malu,,

Dia mengajari kami untuk selalu bersyukur..


Dia adalah IBU terhebat ku..

Tanpanya aku bukan lah apa-apa

Tanpanya aku tidak akan seperti ini,,


Sekarang setelah tidak lagi disisi,,

Aku baru tersadar bahwa dia telah mengajarkan yang terbaik,,

Aku baru tersadar bahwa dia sangat menyayangi kami, anak-anaknya..

Aku baru tersadar bahwa dia sangat HEBAT..


Walaupun dia sudah tak bersama-sama kami,,

Aku masih mengingat pesan-pesannya

Aku masih mengingat nasehat-nasehatnya,,

Aku masih mengingat saat-saat terindah bersamanya,,


Kelak..

Aku ingin seperti dia, HEBAT

Aku ingin seperti dia, TANGGUH


Aku selalu berdoa kepada Allahagar engkau diberikan tempat yang terindah disisiNya..

Karena dia, IBU terBAIK ku..

Karena dia, IBU terHEBAT ku..

I LOVE U MOM



Selasa, 13 Desember 2011

Saat-saat terakhir bersama mama part 1

Desember 2010, merupakan Desember paling kelabu yang aku rasakan saat itu,, seketika aku murka kepadaNya. Setelah Desember 2007 yang lalu, aku merasakan kehilangan yang sangat karena kepergian papa. Rasanya Allah sangat tidak adil, karena baru saja Dia memanggil papa kesisinya, sekarang Allah juga memanggil mama kesisinya juga dan membuat ku merasa sangat merasa sedih sampai beberapa hari.

12 Desember 2010, 7.30WIB
Seperti biasa aku berangkat untuk ke kampus, bertepatan dengan jadwal ujian akhir semester (UAS). Sebelum berangkat, seperti biasa aku menyium tangan mama terlebih dahulu, saat itu mama masih dalam keadaan terlelap tidur dan tak lupa untuk mencium kening mama, karena ada rasa yang sangat mendalam dalam hatiku yaitu aku sangat menyayanginya dan mencintainya. Lalu aku berangkat dengan terus memandanginya sampai akhirnya pandangan ku tertuju pada luka di telapak kaki mama yang tidak kunjung sembuh.Aku teringat beberapa hari yang lalu saat kami memutuskan untuk merawat mama karena keadaan mama yang belum membaik.

****
Baru beberapa hari ini mama kami rawat intensip di rumah dengan jarum infus  manual yang pemasangannya di bantu oleh keponakan mama yang berprofesi sebagai dokter. Selain itu ia juga pernah menangani sawdara mama yang keadaanya hampir sama seperti mama. Aku masih sangat ingat beberapa hari sebelumnya kakak memutuskan untuk memanggil bang Candra, nama keponakan mama tersebut untuk memohon memeriksa keadaan mama, karena mama tidak kunjung membaik. Setelah kak Mira mendatangi tempat tinggal bang Candra, lalu kak Mira menceritakan keadaan mama, dan ga berapa lama kak Mira pun tiba dirumah beserta bang Candra. Setelah diperiksa bang Candra, lalu bang Candra bilang mama harus di infus karena mama sudah kekurangan nutrisi, setelah itu dia juga memberika resep yang harus ditebus di apotek dan beberapa perlengkapan untuk membuat infus manual. Setelah mendapatkan resep itu. aku dan adikku bergegas pergi ke apotek untuk menebus obat dan beberapa perlengkapan infus dan lain-lain untuk mengobati luka kaki mama. Setelah sampai di rumah, dengan sigap bg Candra memasang jarum infus manual ke tangan mama dan membuata gantungan infus yang manual juga. Lalu bang Candra menemui kak Nina, kakak ku yang paling besar dan mengatakan "kita lihat dulu keadaan ibu untuk sementara ini yah kak", insyaAllah besok awag datang lagi. Lalu dia juga mengatakan kalau bisa luka di kaki mama tiap hari (tepatnya pagi dan sore) harus dibersihkan pakai antibiotik yang udah di beli tapi sama kapas dan di bersihkan denga  alkohol juga. Lalu di mengajarkan cara membersihkannya dan lalu diberi obat setelah itu dibalut dengan perban. Keesokan harinya bang Candra datang lagi untuk memeriksa keadaan mama, dan dia berpesan sama mama untuk rutin mengonsumsi obat yang sudah di beli agar mama cepat pulih. lalu mama meng-iya-kan. Setiap hari aku dan kak Mira rutin memberi mama makan dan obat, juga membersihkan luka di tapak kaki mama bersama-sama setiap pagi dan sore.

"lia, jadi ke kampus ga?" panggilan itu membuat ku terhentak dan meninggalkan lamunan beberapa waktu yang silam.. " ya bang", sahut ku sama bang Iman, suami kakak ku yang paling besar.
Setiap hari aku berangkat sama dia, karena tempat kerjanya  dekat dengan kampus ku, selain itu aku juga dapat mengirit pengeluaran juga,, heheh

Sesampainya di kampus aku langsung melihat lokasi ujian, lau ga berpa lama hp ku bergetar tanda ada sms masuk, " Za, di ruang 117 yah", sms dari sahabatku Lyli. Lalu aku bergegas ke ruangan sebelum pengawasnya duluan masuk.

Sampai di kelas,, hmm, kelas begitu senyap. ternyata mereka semua lagi sibuk mebghafal semua. Lalu aku mencari kursi yang posisinya menguntungkan alias PW (posisi wenak). Setelah mendapatkan posisi yang pas, aku langsung duduk. Tidak berapa lama, pengawas pun datang. Dan ujian pun berlangsung.

Setelah selesai ujian, seperti biasa kami berkumpul di depan musolla untuk membahas soal yang di ujiankan, sebenarnya aku malas membahas soal, oleh karena itu aku tinggal mereka dan berlalu ke musolla, Lalu tas ku letak di serambai musolla dan ku titipkan sama sahabat ku Fitra, lalu aku pergi kamar mandi sejenak.

Setelah itu, kami berkumpul lagi di depan musola untuk mencari-cari bahan untuk ujian besok, akhirnya ada juga salah satu dari mereka yang membawa bahannya. Lalu kami beramai-ramai memfotocopy bahan tersebut. Lalu sahabat ku Fitra datang dari kejauhan, dan berkata "Za, kakak mu nelpon nih", aku merasa bingung lalu melihat hp ku, aku baru sadar kalau hp ku silent rupanya. Lalu ku angkat telpon itu,
"ya, ada apa kak?", tanya ku penasaran,
"cepat kau pulang yahh,." sambil nangis terisak-isak,,
"Ada apa nih"? pikirku dalam hati.. lalu aku bertanya lagi, "ada apa kak?",,
dengan nangis terisak-isak dia menjawab telpon ku, "mamaa lia",,
DEG, seketika tubuh ku lemas. "udah cepat aja kau pulang", kata kakak,, "iya, iya", jawabku

Lalu ku ambil langkah seribu untuk pulang, sambil pikiran ku terus menerawang ke rumah dan mengingat-ingat yang terjadi tadi pagi. Dan tak ku hiraukan lagi panggilan teman-teman bahwa copyan nya sudah datang, aku terus berjalan, atau lebih tepatnya setengah berlari. Sepanjang perjalanan aku memohon kepada Allah, agar tidak terjadi apa-apa sama mama sambil menahan air mata agar tidak pecah di jalan.  Sesampainya di sumber (tempat menunggu angkot), aku menunggu dengan tidak sabaran dan terus menggerutu dalam hati, "lama kali pun angkotnya datang". Setelah ga berapa lama, angkot yang ditunggu-tunggu pun datang juga, aku pun naek. Didalam angkot, hanya doa yang ku panjatkan dan memohon kepada Allah agar firasat ku ini tidak benar adanya, dan terus terus berdoa dalam hati sambil menahan pecahnya tangis ku. 20 menit kemudia tibalah aku dirumah. Tidak sesuatu yang aneh dari luar sehingga membuat ku sedikit tenang, tapi sesampainya di dalam, ada beberpa orang yang tak ku kenal dan juga beberapa tetangga. dalam hatu ku berkata, "ada apa sebenarnya ini?".

setelah sampai di kamar mama, kulihat mama sudah tak sadarkan diri, seluruh badannya dingin tapi matanya masih terbuka seperti masih sadar, di ujung kamar kulihat adikku sudah nangis ga karuan tapi dengan suara yang kecil sambil terus melantunkan bacaan Yassin, di samping mama kulihat kakak-kaka ku sidah nangis terisak-isak, lalu aku terus mendekat dan mendekat, kulihat wajah mama lekat-lekat, akhirnya tak kuasa ku bendung air mata ku dan akhirnya pecah juga. Sambil terisak tangis aku bertanya sama kakak, " kog bisa kekgini mama?", "jatuh tadi?", ntah berapa banyak pertanyaan ku lontarkan sama kakak ku.. tadi siang gak ada apa-apa lia, masih bagus-bagus aja tadi", tapi waktu ashar, mama udah kekgini.. tangis ku pun pecah,,

Lalu aku duduk di samping mama, sambil terus memanggil-manggil mama, tapi mama hanya diam, Akhirnya bu Iyah, sepupunya mama berkata, " udah solat?",kalau belum solat dulu sana",,
lalu aku bilang,"aku lagi ga solat buk". ya udah bisikkan aja d telinga kalimat la ilaha illallah..
Ga berapa lama bang Candra pun datang bersama teman-temanya yang dokter juga,, dan berkata udah di bawa kerumah sakit aja kak. dia bilang sama kak Nina. Akhirnya ga lama kemudian kami memutuskan untuk embawa mama ke rumah sakit malam itu juga..
Senin, 12 Desember 2011

lingkaran Hidayah

Saat awal memasuki dunia kampus, yang terlintas dalam pikiran seorang Sakinah adalah dunia kampus seperti yang ada dalam sinetron-sinetron yaitu penuh dengan "gemerlap dunia" pokoknya kuliah hanya untuk gaya-gaya-an saja. Karena kegiantan kuliah yang dijalani Sakinah berbeda dengan kondidi yang ada di sinetron yang selalu ia tonton. Setelah lebih dari 1 minggu memasuki dunia kampus Sakinah diharuskan mengikuti mentoring, yaitu seperti kelompok pengajian kecil yang membahas dasar-dasar tentang keislaman seperti "ma'rifatullah, ma'rifatul islam, ma'rifaturasul dan lain-lain yang merupakan dasar-dasar keislaman yang banyak orang islam itu sendiri itu tidak tahu dan tidak paham. Saat mengikuti mentoring pertama kali, ada perasaan yang aneh, Sakinah merasa apa yang di sampaikan sangat 'jauh dari duniawi', yang di bahas kebanyakan adalah tentang akhirat. Karena ini merupakan kewajiban dari mata kuliah agama islam, maka mau ga mau Sakinah terus mengikuti nya.

****
Setiap minggu, tepatnya setiap hari selasa jam 15.00 ia mentoring bersama teman-temannya yang lain. Minggu demi minggu ia jalani, tanpa ia sadari ia telah banyak berubah dengan seiring berjalannya waktu. Dia sudah banyak mendapat pengetahuan tentang islam, sangat banyak malahan. Oleh sebab itu, sekarang ia tidak pernah lagi merasa berat untuk mengikuti mentoring, karena sekarang ia udah nyaman dengan teman-teman dalam lingkaran itu.

****
Setelah semua materi mentoring selesai di berikan, untuk refreshing bersama akhirnya tim mentoring melakukan rihlah, yaitu seperti tafakur alam atau bahasa kerennya tamasya. Tapi tamasya kali ini berbeda dengan yang biasa dilakukan Sakinah, tamasya kali ini bersama teman-teman di alam terbuka, dan yang paling lain seru adalah ketika kami harus berjalan menyusuri sungai atau biasa di sebut dengan "tracking",, "subhanallah, ga pernah aku lakukan sebelumnya", gumam Sakinah dalam hati
dari mendaki bukit terus menuruni lembah sampai menyusuri sungai. Itu yang tak pernah terlupakan seumur hidup Sakinah. Walaupun lelah merasuki tubuh Sakinah, tapi Sakinah tetap semangat dan gembira.

****
Setelah memasuki hari-hari akhir untuk mentoring, pementornya (orang yang biasa memberikan materi mentoring) menanyakan kesediaan kami untuk melanjutkan mentoring ke tahap selanjutnya. Beberapa dari mereka berkata " kalau sempat yah kak, soalnya banyak lab kak..", inilah itulah, banyak sekali alasan mereka. Saat pertanyaan itu dilontarkan kepada Sakinah, Sakinah berkata,"insyaAllah yah kak". Ternyata, jika benar-benar mengucapkan "insyaAllah"  itu maka Allah akan memudah kan jalan kita jika itu adalah jalan menuju kebaikan.

****
Setelah memasukiawal semester baru, Sakinah mendapat sms dari kakak pementornya,,
"assalamu'alaykum dekk, ini kak Nisa. Adek masih mau ikut mentoring kan?" tanya ka Nisa,,
"insyaAllah mau kak", balas ku
lalu kakak itu balas lagi, " kira-kira kapan waktu kosongnya dek?"
"rabu jam 3 kak", jawab ku.
"ohh, ya udah. rabu jam 3 di musollah yah", balas ka Nisa.
"ok kak,,".jawab ku dan mengakhiri obrolan ku malam itu.

****
Keesokkan harinya, setelah selesai kuliah Sakinah langsung menuju musollah, dan sesampainya disana dia terkejut karena hanya ada beberapa orang saja dari kelompok mentoring yang lama dan di tambah beberapa teman baru. tapi itu tidak menjadi masalah sama Sakinah karena Sakinah suka punya banyak teman. Pertama kali bertemu mereka kami masih agak canggung, tapi sesaat kemudian kami menjadi akrab dan semakin hari semakin akrab. Rasanya kalau tidak hadir 1 hari mentoring rasanya ada saja yang kurang, kurang semangat menjalani hari. Itulah yang dirasakan Sakinah saat ini. Rasanya pengen setiap hari bertemu saudara-saudara seakidah dalam satu lingkaran itu, karena selain mendapatkan teman baru yang sepahaman, Sakinah juga merasa kalau sudah berkumpul dengan saudara-saudaranya yang ini, semakin bertambah keimanan Sakinah dan mempunyai rasa ingin  berlomba-lomba melakukan banyak kebaikan. Karena lingkaran ini mengajak kita untuk saling berlomba memperbanyak amal ibadah, memperbaiki diri, dan menjalin hubungan baik ke semua orang. Itulah yang membuat Sakinah nyaman dengan lingkaran ini yang ia sebut dengan "lingkaran hidayah". Sakinah pernah mendapat satu kalimat bijak dari pementornya, seperti ini bunyinya,, "hidayah itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi hidayah itu harus dicari", jadi berlandaskan kalimat itu Sakinah terus menerus melakukan muhasabah terhadap dirinya agar menjadi pribadi yang sakinah, seperti namanya Sakinah.

****
Dan sekarang Sakinah diberi tanggungjawab untuk menjadi seorang pementor, dia tidak menolaknya karena dia mau mencetak sakinah sakinah yang lain, sehingga semakin banyak orang baik di dunia ini.. hehe, itulah tekad seorang Sakinah. Di kelompok mentoringnya sekarang, Sakinah berusaha menjadi pementor yang baik yang tidak monoton dan juga mengasyikkan sehingga mereka menjadi lebih tertarik untuk datang mentoring.

Inilah lingkaran Hidayah yang saya maksud,, Lingkaran ini merupakan lingkaran yang di doakan oleh para malaikat.
Kamis, 01 Desember 2011

kenapa yahh aku belum sakit


Ketika berkumpul bersama sawdara-sawdara ku yang seiman. terlontar satu pernyataan dari salah satunya, Sri namanya. dia mengatakan, "pengen lah sakit.. biar gugur dosa-dosa ku,, trus saya bilang, ga boleh gtu sri,, itu namanya ga bersyukur.. di kasih kesehatan kog minta sakit sih,, trus Sri bilang gni, sakit yang ringan-ringan ja kak, biar menggugurkan dosa-dosa awq kakk.. ohh gtu, tpi ga boleh gtu juga sih,, masak minta sakit, nti tertunda smua amanah deekk..y sihh kakk.. tapi pengen sakit yang ringan kayak flu kak,, ohh
percakapan pun berhenti sampai di situ.. karena murobbi kami sudah datang dan kami pun berganti topik dan pemateri...

*****
keesokkan harinya saat lagi dinas diwarnet (dinas?? heheheh,, emang pegawai negeri..?? gpp lahh)
Seperti biasa di awali dengan membuka facebook, saat membaca status dari Ira, sakit tapi untung ada mommy (yahh kurang lebih itulah isi statusnya).
Lalu aku berpikir, aku juga pernah bertanya dalam hati, "knp yah aku ga sakit, padahal kalau d pikir2 aku cuapeknya luar biasa, pulang malam trus.. tpi blum sakit juga yahh..? itulah pertanyaan yang pernah terlintas d benakku dan pertanyaan yang tidak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kpd ku,, *Astaghfirullah..hamba mohon ampun atas rasa tidak bersyukur ini..

*****
Lalu sejenak aku berpikir..
Allah selalu memberikan yang terbaik untuk umatnyaa.. jadi Allah tidak membuat aku sakit,, karena Allah maha tahu segala kegiatan ku yang padat, dan aku membutuhkan kesehatn yang baikk memudahkan semua urusan kuu... dan 1 lagi, Allah sudah mengambil malaikat terbaik ku ke sisinya yang selalu merawat ku dulu dari aku kecil sampai dewasa. Allah maha tau kalau, akucsakit kemungkinan besar tidak ada yang bisa merawat ku seperti malaikat ku dulu... (ini menurut pemikiran ku). Jadi sampai sekarang Allah memberikan aku nikmat yang luar biasa yaitu kesehatan ku,, karena Allah maha tahu yang terbaik untuk hambanya yang lemah ini.

*****
sampai sekarang hamba bersyukur padamu y Allah atas sgla nikmat yang Engkau berikan kpd kuu...
ampuni hamba dengan segala keterbatasan hamba..

****
dan ini doa untuk mereka yang sedang sakit, semoga bermanfaat.